Belumsemua daerah memiliki dokter ahli kandungan dan kebidanan (obgyn) sehingga sejumlah kasus kedaruratan obgyn terpaksa harus dirujuk ke rumah sakit yang lebih lengkap. Dokter Spesialis Ahli Kandungan dan Kebidanan (OBGYN) OBGYN adalah singkatan dari Obstetry dan Gynecology.
Posted On 19 Januari 2022Posted By Hermina Arcamanik3 min readReviewed By Lina Karlina, dr., SpOGSemua Tentang VBAC Vaginal Birth After CaesareanVBAC Vaginal Birth After Cesarean adalah ibu hamil dengan riwayat operasi sesar yang mencoba persalinan normal. Pemilihan VBAC harus didahului diskusi dengan tenaga kesehatan mengenai manfaat maupun risikonya. Sehingga ibu hamil siap secara fisik dan mental menghadapi persalinan dengan metode ini. Persiapan VBAC adalah berkonsultasi sejak awal kehamilan untuk merencanakan kelahiran. Konsultasi dan diskusikan rencana VBAC dengan dokter Obgyn yang merawat. Utarakan secara jujur dan detail riwayat kesehatan ibu. Dokter akan menentukan rekomendasi terbaik untuk ibu hamil, apakah VBAC atau SC ulang dengan mempertimbangkan besar risiko dan manfaat. Dalam pelaksanaannya VBAC harus dilakukan di RS, mengingat komplikasi bisa terjadi setiap saat dan membutuhkan pertolongan cepat. Jika terjadi robekan rahim maka harus dilakukan operasi secepatnya. Robekan rahim selama 13 menit dapat menyebabkan kematian janin. Prinsip terpenting yang mutlak pada VBAC adalah harus dilakukan di rumah sakit. Karena pada VBAC dapat beresiko komplikasi robekan rahim yang membutuhkan penanganan operasi sangat cepat. Keterlambatan penanganan robekan rahim dapat berujung pada kematian ibu dan janin. Dengan melakukan VBAC di luar RS maka akan ada potensi keterlambatan penanganan karena harus melalui proses merujuk ke RS. Risiko utama VBAC adalah terjadinya robekan rahim. Secara umum angka kejadiannya 18 bulan. Yang tidak disarankan VBAC yaitu obesitas, SC lebih dari 2x, posisi bayi tidak normal, kehamilan kembar atau lebih, pernah operasi rahim myoma, pernah mengalami robekan rahim sebelumnya, ukuran panggul sempit, irisan rahim sebelumnya vertikal atau di atas atau tidak diketahui. Faktor Pendukung Keberhasilan VBAC yaitu riwayat persalinan normal sebelumnya, persalinan terjadi secara alami, mulut rahim yang lunak, tidak ada indikasi medis SC sebelumnya yang berulang. Faktor penghambat keberhasilan VABC yaitu obesitas kegemukan, peningkatan berat badan ibu berlebihan selama hamil, Ibu pendek, bayi besar > 4000 gram, usia ibu lebih dari 40 tahun, membutuhkan induksi persalinan tidak diperbolehkan, indikasi berulang SC, usia kehamilan lebih dari 40 minggu, diabetes dalam kehamilan, preeklampsia, mulut rahim tertutup. Sebagai pengingat Tugas manusia adalah ikhtiar maksimal. Maksimal dalam arti berdiskusi dengan orang yang ilmunya dapat dipertanggungjawbkan, ilmu bermanfaat yang didapat lalu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Jika ada kekeliruan dalam prakteknya segera perbaiki. Dalam perjalannya selalu iringi dengan doa, sabar, dan syukur. Akan seperti apa hasil akhir atas ikhtiarnya itu di luar kendali diri, serahkan pada yang Maha Perencana.
Kita ingin ke depannya itu Rumah Sehat Untuk Jakarta tetap ada terus, tapi yang kita butuhkan adalah membangun kesadaran berupaya untuk menjaga kesehatan preventif dan promotif," jelas dia. Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, baru saja mengganti nama rumah sakit umum daerah (RSUD) milik DKI di lima wilayah Jakarta
Ilustrasi persiapan VBAC apa saja Sumber PexelsMama sedang banyak mencari tahu soal metode melahirkan dengan VBAC, termasuk persiapan VBAC apa saja. Jadi ingat juga kalau salah seorang tetangga Mama ada yang akan melahirkan anak keduanya melalui VBAC masih banyak juga Mama-Mama yang berharap bisa melahirkan secara normal usai menjalani operasi caesar pada kehamilan sebelumnya karena mengalami masalah kehamilan tertentu. Sehingga, operasi caesar dipilih sebagai jalan terbaik mengeluarkan metode kelahirannya, baik normal maupun caesar, tetap saja kamu merupakan ibu yang hebat ya, Ma. Sebab, Mama telah berjuang untuk melahirkan si kecil sampai sehat dan selamat ke usai Mama-Mama pernah melahirkan secara caesar, kamu masih bisa kok melakukan persalinan normal di kehamilan yang selanjutnya. Prosedur ini dikenal dengan nama VBAC atau vaginal birth after masih memungkinkan buat dilakukan. Akan tetapi, ada beberapa hal yang perlu Mama-Mama perhatikan mengenai metode persalinan ini. Salah satunya adalah persiapan VBAC apa saja?Daripada bertanya-tanya lagi, berikut adalah penjelasannya yang telah Mama rangkum dari berbagai sumber. Simak di sini ya!Persiapan VBAC Apa Saja?Ilustrasi persiapan VBAC apa saja Sumber PexelsMelansir laman The Bump, VBAC atau vaginal birth after caesarean adalah sebuah istilah medis yang merujuk ke persalinan normal yang dilakukan oleh seorang ibu yang pernah menjalani pembedahan caesar pada kehamilan yang Mama-Mama yang pernah merasakan operasi caesar, tentunya kamu mengalami deh kalau pemulihan pascapersalinan caesar memang agak lebih lama dibandingkan yang melahirkan normal. Maka dari itu, mungkin banyak Mama-Mama yang ragu bisa melahirkan secara normal ketika hamil menurut laman resmi National Institutes of Health NIH, 60-80 persen wanita yang mencoba VBAC dinyatakan berhasil dan bisa melalui persalinan dengan sehat serta ahli menyatakan, bumil bisa melakukan VBAC setidaknya harus menunggu hingga 9-18 bulan sampai pada kehamilan saja, sebelum kamu memutuskan untuk menjalani VBAC, ada berbagai hal yang perlu Mama-Mama perhatikan. Salah satunya adalah persiapan sebelum melakukan VBAC. Berikut adalah beberapa persiapan yang perlu bumil lakukan1. Cari Tahu Lebih Banyak Mengenai VBACSebelum memutuskan untuk melakukan VBAC, alangkah baiknya Mama-Mama mengetahui lebih lanjut dulu soal dari kelebihan serta kekurangan VBAC, manfaat, risiko, hingga kondisi apa saja yang memungkinkan dan tidak memungkinkan seorang ibu menjalani VBAC. Kalau mau, kamu juga bisa mencari info lebih lanjut ke komunitas yang erat kaitannya dengan Cari Rumah Sakit atau Layanan Kesehatan yang Mendukung VBACPenting juga bagi Mama-Mama buat lebih aktif mencari informasi mengenai rumah sakit, klinik bersalin, bidan, maupun layanan kesehatan lainnya yang memang bisa menangani metode VBAC. Supaya proses persalinan yang akan kamu jalani bisa berjalan dengan lancar sesuai dengan yang kamu Pastikan Kondisi Mama-Mama telah PulihIni juga penting, pastikan kondisi Mama-Mama sudah sepenuhnya pulih setelah persalinan yang sebelumnya, baik dari kondisi fisik hingga bisa kita pungkiri kalau masih banyak Mama-Mama yang mengalami stres atau bahkan trauma. Jika memang Mama-Mama pernah mengalami pengalaman traumatis, jangan segan untuk menghubungi pihak profesional seperti dokter maupun psikolog biar bisa membantumu menangani masalah Menjalani Pola Hidup SehatIlustrasi persiapan VBAC apa saja Sumber PexelsMama-Mama yang menjalani kehamilan tanpa hambatan maupun mengalami masalah kesehatan tertentu, kemungkinannya bakal lebih besar bisa menjalani VBAC. Sementara itu, Mama-Mama yang punya riwayat penyakit kronis maupun ibu hamil dengan obesitas, memang tidak disarankan untuk melahirkan dengan mulai dari sekarang Mama-Mama perlu menjalani pola hidup sehat. Seperti mengonsumsi makanan yang bergizi, berolahraga secara teratur, mengelola stres, hingga istirahat yang cukup. Biar kondisimu dan janin selalu sehat hingga waktunya melahirkan dan semakin dimudahkan untuk menjalani persalinan secara Dukungan dari Orang TerdekatDukungan dari pasangan, keluarga, serta orang-orang terdekat juga sangat penting untuk menyukseskan ibu yang berencana melahirkan dengan Mama-Mama mendapatkan dukungan dari orang-orang terdekat, maka pikiranmu akan selalu positif dan bisa membuat jalannya persalinan menjadi lebih lancar dia persiapan VBAC apa saja yang perlu dilakukan. Apapun metode persalinan yang akan kamu pilih, yang penting kamu dan si kecil selalu dalam keadaan sehat ya!Semoga informasi ini bermanfaat yang dimaksud dengan VBAC?Berapa persen kemungkinan keberhasilan metode VBAC ini?Berapakah jarak ideal ibu hamil yang aman melakukan VBAC?
Bundaada yg pernah vbac dgn mengunakan bpjs di rumah sakit ga? Desi. Diva di rumah of 1 enerjik anak laki-laki. 3 Menyukai. 1 Tanggapan. 1 Tanggapan. Recommended. Latest. Recommended. Tulis tanggapan. 2y ago. youngmom. happywife | happymom | Biasanya kalo vbac gabisa make bpjs bun. 2
βββββββAku mengetahui apa itu VBAC semenjak mempunyai 2 anak, itu pun hanya sebatas tahu saja. VBAC Vaginal Birth After Cesarian ialah melahirkan normal setelah pasca operasi kehamilan ke-3ββββββ aku merasakan lelah karena bayi yang begitu aktif. Pada Minggu ke-32 lahirlah anak ke-3 dengan operasi sesar dikarenakan KPD ketuban pecah dini dan Prematur. Itulah pengalamanku yang pertama di ruang operasi, rasanya tak mau terulang anak sebelumnya dilakukan dengan normal, itu pun di bidan walaupun ke DSOG hanya sebatas untuk USG. Kelahiran anak ke-3 membuatku trauma akan halnya ruang VK, dan memutuskan untuk menjaga jarak, karena di kelahiran anak ke-3 ku, aku harus berjauhan selama 14 hari karena bermasalah dengan jelas karena ia lahir prematur dan infeksi akibat terlalu lama dikeluarkan dari perutku. Itu pun terancam juga dengan detak jantung yang semakin melemah. Akhirnya, aku bertekad untuk menjaga baik-baik dia walaupun kondisi tubuh masih kurang baik. 15 bulan usianya aku hamil sebulan rasanya tak bisa dibayangkan antara senang campur sedih. Saya masih ketakutan mengingat ruang operasi. Memang seperti itu rasanya masuk ruang operasi, pasti seluruh tubuh dingin dan aku mulai kembali membuka website tentang VBAC dan beberapa grup yang aku follow di Facebook, rasanya semakin menambah ilmuku untuk memantapkan diri. Lebih dari 5 bidan aku kunjungi dan lebih dari 3 DSOG mereka menolakku untuk melahirkan normal karna jarak yang sangat dekat kurang dari 2 tahun. Bidan hanya bisa membantuku 5 tahun usianya, sedangkan dokter 3 tahun minimal lelah sekali setelah hati ini mantap untuk melahirkan normal karena aku tak mau kembali ke ruangan operasi sebelum mencobanya. Jika di pertengahan melahirkan ada kendala dengan pasrah aku serahkan jalan yang terbaik. Hari H pun tiba, akhirnya aku masuk juga di ruang VK dengan rasa waswas. Banyak tenaga kesehatan mengkhawatirkan kondisiku dengan jarak dekat ingin normal. Waktu 30 menit di pembukaan lengkap menanti DSOG, suster tak mau mengambil risiko mengeluarkan bayiku karena itu wewenang pun harus sabar selama 30 menit padahal posisi kepala bayi sudah sangat terlihat keluar, sekali hentakkan dapat keluar. Tetapi saya tetap menahannya karena khawatir dengan jahitan sesarku. Akhirnya, persalinanku pun spontan ketika dokter datang. Beberapa tips dan trick untuk sukses VBAC 1. Jaga jarak, kalau sudah terlanjur hamil, maka edukasi diri;2. Perkuat ilmu untuk banyak buka-buka website dan membaca kisah-kisah VBAC dan lainnya;3. Hindari Induksi Persalinan karena ini tidak dianjurkan, induksi mengakibatkan robeknya bekas luka sesar karena induksi itu mulesnya terasa 2x mules alami;4. Percaya diri akan membantu menjauhkan Anda dan bayi dari rasa stres;5. Dukungan dari tenaga kesehatan nakes dan keluarga sangat penting untuk mencapai tujuan akhirnya. Dukungan keluarga paling dekat ialah seorang suami yang harus terus menyemangati istrinya;6. Untuk rumah sakit, carilah rumah sakit yang mendukung walaupun sangat jarang untuk mendapatkan nakes VBAC. Cobalah terus berusaha jangan mudah putus asa;7. Jika Anda memiliki kenangan yang sangat traumatis di rumah sakit sebelumnya, atasi trauma itu dulu.
Sebaiknyadikerjakan di Rumah Sakit yang bisa melakukan Tindakan segera dengan tim yang siap menangani bila keadaan darurat; Sahabat Hermina, Baik VBAC maupun operasi berencaba tidak ada yang bebas risiko. Setiap persalinan itu unik. Jangan bandingkan kondisi yang satu dengan lainnta. Jika bersadarkan penilaian dan resiko ternyata Ibu tidak
BerandaKontesResepMakananPanduanTopikArtikelBidan pro VBAC daerah bekasiTulis tanggapanbu kalo mau VBAC sangat dianjurkan utk di RS yg dokter anestesinya stand bye. seandai gagal VBAC langsung tindakan SC. itu yg saya bacabidan pro vbac mau tanya bunda2 dsni tau ga bidan yg pro vbac d daerah pulogebang jakarta timur ? pro VBAC. ass.... bunda2 yg tinggal di daerah bandung, share dong pengalaman VBAC kalian, dengan bid... Provider yang Pro VBAC Mom, sharing dong perihal bidan atau nakes yang pro VBAC daerah Cibinong,Kab.... RS PRO VBAC DI BLITAR Assalamualaikum bunda semua, adakah info atau rekomendasi rs / bidan yang pro... dokter spog pro vbac di bekasi timur Bunda mau tanya dong, dokter obgyn yg pro vbac di daerah bekasi... Bisakah saya melahirkan normal? Jika... Hi, Parents! Salam kenal, saya Judio,SpOG Semoga s... Membunuh hewan karna kesal Halo bunda"' mau tanya nih , saya kan hamil udah 26 wekmau 27 wek , nah k... Solusi asi tidak lancar Halo bunda".. Saya sedih banget karena asi kurang lancar.. Ini hasil saya p... Artikel?BerandaJajak
RSDokter yang pro VBAC/gentle birth area Tangerang Hi Bun, Ada yang tahu nggak ya rumah sakit/dokter yang biasa menolong persalinan normal setelah anak pertama persalinan dengan c-sec di area Tangerang cuma jaraknya kelahiran gak sampe 2th, saya lagi pengen mulai survey nih pengen nyoba bisa Vbac atau nggak
Posted On 24 Mei 2021Posted By Hermina Pandanaran5 min readReviewed By dr. Adi Rahmawan, VBAC, Prosedur Melahirkan Normal Setelah SCJika sebelumnya Sahabat Hermina melahirkan dengan sectio caesarea SC/operasi caesar dan kemudian hamil lagi, Sahabat Hermina mungkin bertanya-tanya bolehkah melahirkan normal setelah SC? Bagi sebagian wanita, pengalaman melahirkan secara SC mungkin meninggalkan trauma yang membekas. Rasa sakit yang diderita setelah operasi dan masa pemulihan yang jauh lebih lama dibandingkan dengan melahirkan secara normal. Meskipun demikian, Sahabat Hermina mungkin kerap mendengar orang-orang mengatakan jika sekali melahirkan secara caesar, maka tidak bisa lagi melahirkan secara normal dan proses melahirkan yang berikutnya juga akan lalui dengan SC. Akan tetapi, kenyataannya tidak selalu seperti itu. Beberapa wanita mungkin saja berkesempatan untuk melahirkan normal dengan lancar setelah pernah melakukan operasi SC. Dalam dunia medis, prosedur melahirkan normal setelah caesar dikenal dengan sebutan VBAC Vaginal Birth After Caesarean. Yuk, kenali lebih jauh prosedur ini. Apa itu VBAC? VBAC atau Vaginal Birth After Caesarean adalah prosedur melahirkan normal setelah pernah menjalani operasi caesar. Banyak ibu hamil yang mengalami VBAC tanpa adanya masalah. VBAC adalah pilihan yang sangat aman bagi ibu yang pernah menjalani operasi caesar sebelumnya dan telah diidentifikasi berisiko rendah. Bagi ibu yang telah diskrining dengan benar dan dianggap mampu untuk VBAC, tingkat keberhasilannya antara 60 hingga 80 persen. Ada beberapa alasan mengapa ibu mungkin perlu mencoba untuk VBAC. Beberapa ibu mungkin hanya ingin mengalami persalinan normal. Sementara itu, ibu lainnya memilih karena alasan medis berikut 1. Menghindari persalinan melalui operasi caesar, yang memiliki risiko bawaan seperti perdarahan pasca persalinan, dan komplikasi terkait anestesi. 2. Mengurangi kemungkinan transfusi darah untuk menurunkan risiko penyakit yang ditularkan melalui darah. 3. Mengurangi lama rawat inap di rumah sakit. 4. Waktu pemulihan lebih singkat. Secara keseluruhan ditemukan bahwa walaupun resiko sama-sama sangat kecil, angka kematian ibu terkait SC lebih tinggi dibanding VBAC yang telah dipersiapkan dan diseleksi. Artinya, VBAC bisa menjadi pilihan yang aman. Ibu hamil juga bisa mendiskusikan hal ini dengan dokter kandungan saat pemeriksaan rutin kehamilan di rumah sakit apabila masih memiliki pertanyaan. Siapa saja yang boleh melakukan VBAC? Beberapa ibu hamil yang diperbolehkan melahirkan normal setelah caesar atau VBAC adalah - Ibu yang memiliki bekas sayatan horizontal di dalam rahim. - Sedang mengandung satu bayi dan hanya pernah 1 kali operasi caesar sebelumnya tapi bukan dengan sayatan vertikal. - Sedang hamil bayi kembar dan pernah operasi caesar sebelumnya, tapi bukan dengan sayatan vertikal. - Persalinan terjadi spontan setelah induksi sehingga kontraksi berlangsung cepat. - Tulang panggul Anda berukuran cukup besar yang memungkinkan bayi keluar dengan mudah. - Belum pernah melakukan operasi mayor pada rahim, seperti miomektomi untuk mengangkat fibroid rahim. - Belum pernah mengalami rahim robek ruptur uteri di kehamilan sebelumnya. - Tidak memiliki kondisi medis yang membuat persalinan melalui vagina menjadi berisiko, misalnya plasenta previa atau fibroid. Ibu hamil yang tidak disarankan melahirkan normal setelah caesar VBAC Keamanan Ibu dan janin tentu menjadi hal utama yang harus dipertimbangkan. Agar dapat melahirkan secara normal setelah caesar, ibu dan janin harus dipastikan sehat dan mampu menjalani prosedurnya. Meski melahirkan normal pasca caesar dapat dilakukan, tapi VBAC adalah prosedur yang berisiko tinggi sehingga tidak semua wanita aman untuk melakukannya. Maka dari itu, selain mempertimbangkan bentuk bekas luka operasi, dokter pada umumnya tidak menganjurkan ibu hamil menjalani prosedur VBAC jika memiliki kondisi berikut Preeklamsia hipertensi selama kehamilan Obesitas indeks massa tubuh mencapai 30 atau lebih Kehamilan Gemeli Kembar Janin yang dikandung sangat besar Berusia lebih dari 35 tahun Melakukan operasi caesar dalam 19 bulan terakhir Pernah melakukan dua operasi caesar sebelumnya tanpa ada persalinan normal Hamil kembar tiga atau lebih Persalinan macet Kehamilan yang melewati 40 minggu Pertambahan berat badan berlebih selama kehamilan. Kapan waktu yang tepat untuk melahirkan normal setelah Caesar? Jarak waktu ideal yang dianjurkan dokter untuk seorang ibu bisa melahirkan normal setelah sesar atau VBAC adalah minimal 2 tahun dari persalinan awal yang dilakukan dengan SC. Jarak ini direkomendasikan juga untuk waktu persalinan kembali setelah SC maupun melahirkan normal. Jika ibu hamil setelah 1 tahun SC atau kehamilan terjadi dalam jarak kurang dari 2 tahun, risiko kemungkinan terjadinya komplikasi akan semakin tinggi. Salah satu risiko VBAC yang paling fatal adalah ruptur uteri. Tips agar bisa melahirkan normal setelah Caesar Ketika dinyatakan hamil kembali, sebagian ibu mungin ingin mencoba melahirkan normal setelah sebelumnya melakukan SC. Mulailah membicarakan hal tersebut pada dokter di kunjungan prenatal pertama. Diskusikan segala kekhawatiran dan keinginan Sahabat Hermina mengenai melahirkan secara normal ini. Pastikan dokter memiliki riwayat medis lengkap, terutama catatan operasi caesar sebelumnya. Dokter akan menggunakan catatan riwayat medis untuk mempertimbangkan kemungkinan berhasilnya melahirkan normal pasca SC. Selalu konsultasikan pada dokter mengenai risiko melakukan VBAC. Jika Sahabat Hermina diperbolehkan melakukan persalinan normal oleh dokter, maka lakukanlah hal-hal berikut sebagai bentuk persiapan untuk melahirkan normal pasca operasi Mempelajari tentang VBAC. Tanyakan pada dokter dan cari tahu informasi mengenai VBAC dari berbagai referensi terpercaya. Menjaga kehamilan dengan melakukan gaya hidup sehat. Mengonsumsi makanan yang bernutrisi dan olahraga ringan dapat membantu menciptakan kehamilan yang sehat. Hindari stres. Stres dapat memicu masalah pada kehamilan. Sebelum memutuskan untuk melahirkan secara normal pasca caesar, konsultasikan terlebih dahulu pada dokter. Jangan sampai Sahabat Hermina keliru karena dapat membahayakan ibu maupun janin. Jika ingin berkonsultasi langsung pada dokter atau ingin meminta tips agar bisa melahirkan normal setelah caesar, Sahabat Hermina dapat konsultasi dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan RS Hermina Pandanaran.
XiaomiBook Pro 14 AMD Ryzen Edition Akan Diluncurkan pada 8 Agustus. Kenneth juga meminta kepada orang nomor satu di Jakarta agar mengacu kepada UU No 44 tahun 2019 tentang Rumah Sakit yang
Assalammualaikum, lama rasanya tidak menyapa pembaca Alhamdulillah hari Senin tanggal 4 November 2019 pukul kemarin, telah lahir bayi laki-laki dengan berat 3,229 kg dan panjang 48 cm. Bayi lahir secara normal, VBAC di salah satu rumah sakit di Depok. Bersyukur banget karena akhirnya bisa VBAC, sebuah proses persalinan yang saya impikan sejak awal tahu kalau sedang hamil. Dua kali persalinan, yaitu anak pertama normal induksi, dan anak kedua sc, membuat saya merasakan sendiri plus dan minusnya masing-masing proses persalinan. Pengalaman setiap ibu hamil memang berbeda-beda. Sekalipun proses persalinannya sama. Oleh karena itu, pengalaman pribadilah yang saya gunakan untuk memilih proses mana yang sesuai dengan kondisi keluarga dan tubuh saya. Apalagi ketika sc anak kedua terjadi bukan karena penyulit yang berasal dari tubuh seperti panggul sempit. Oleh karena itu, saya masih bisa bermimpi untuk melahirkan normal untuk anak berikutnya. Pencarian tenaga kesehatan yang pro VBAC pun dimulai. Di rumah sakit swasta di Jogja, saya tidak berganti dokter kandungan. Saya kontrol kehamilan ke dokter yang sama sejak anak kedua dulu. Dokter di Jogja suport VBAC dengan syarat melihat ketebalan rahim menjelang persalinan agar jahitan tidak robek. Saya juga diberikan berbagai tips agar VBAC berjalan dengan lancar. Salah satunya adalah kontraksi alami harus terjadi bukan diinduksi, dan berat badan janin tidak terlampau besar. Sedangkan dokter kandungan di Depok yang saya temui juga suport VBAC dengan syarat kepala janin sudah masuk panggul di minggu ke-38. Sampai waktu kontrol berikutnya yaitu minggu ke-38, kepala janin masih belum masuk panggul. Dokter menyarankan untuk memilih tanggal sc. Saya dan suami masih ingin menunggu kontraksi datang hingga HPL. Tapi ternyata dokter berkata bahwa tanggal 5-16 November ia tidak ada di rumah sakit, alias cuti. Ya Allah ternyata di tanggal HPL ku, dokter justru tidak ada. Saat itu aku tidak menanyakan apakah ada dokter pengganti, atau harus bagaimana jika kontraksi datang di tanggal tersebut. Kami hanya menyampaikan bahwa minggu depan akan kontrol lagi dan melihat apakah kepala janin sudah masuk panggul. Sampai rumah, saya langsung bertanya di WAG Blogger Depok City, adakah dokter yang mereka kenal di Hermina Depok yang support VBAC. Saya berniat ganti dokter yang di tanggal HPL ada di tempat. Salah seorang blogger menyebutkan satu nama dokter. Berbekal nama tersebut, saya dan suami menemuinya untuk kontrol. Saat itu Rabu malam, dan dokter tersebut menyatakan kepala janin sudah terkunci di panggul meskipun belum masuk. Ketuban banyak, plasenta di atas dan masih bagus. Ada sedikit pengapuran di plasenta, tapi masih dalam batas wajar. Dokter berani untuk support VBAC. Saya diminta kontrol per minggu. Tapi jika sudah ada kontraksi atau tanda-tanda melahirkan, maka diharapkan segera ke rumah sakit. Saya mengiyakan. Alhamdulillah satu kendala terlewati, setidaknya ada dokter kandungan yang ada di tempat jika saya melahirkan di HPL. Pengalaman VBAC, lahir minggu ke-39 Kisah VBAC ku Saya menjalani hari-hari seperti biasa, sambil berkomunikasi dengan janin agar lahir setelah Kakaknya pentas assembly hari Senin. Saya masih harus mendandani Kakak, dan ingin menonton Kakak pentas. Siapa sangka hari Minggu kontraksi sudah berlangsung tiap jam, sepanjang hari. Puncaknya pukul 12 malam, kontraksi mulai merapat menjadi 30 detik per 10 menit. Saya tetap berbaring di kamar walaupun tidak dapat tidur nyenyak, sambil menghitung apakah kontraksi semakin rapat atau tetap per 10 menit. Alhamdulillah sampai pagi, kontraksi tetap per 10 menit. Saya sempat mendandani Kakak, dan ia berangkat duluan bersama Ayahnya. Siapa sangka kontraksi semakin cepat yaitu per 5 menit. Wah, bakal lahiran hari ini nih, batin saya. Saya masih sempat mandi pagi, sarapan, lalu mengantar anak kedua untuk melihat sang Kakak pentas. Sampai di sekolah Kakak, saya hanya menunggu di parkiran karena sudah tidak kuat naik ke lantai 3 tempat aula berada. Kakak pentas di aula tersebut. Di mobil, saya masih menghitung kontraksi menggunakan aplikasi Contraction Timer Durasinya masih 30 detik dengan frekuensi kadang per 5 menit, kadang per 10 menit. Alhamdulillah pukul 9 pagi assembly Kakak sudah selesai. Saya hanya bisa menyaksikan foto dan video yang dikirim oleh suami. Begitu suami dan anak kedua sampai mobil, kami langsung menuju RS Hermina Depok. Kontraksi sempat datang saat saya turun dari kendaraan. Satpam yang melihatnya menawarkan untuk menggunakan kursi roda, tapi saya berkata masih kuat berjalan sendiri. Begitu sampai di lantai 2, saya sudah disambut oleh satpam perempuan di lantai tersebut. Ia menemani hingga ke ruang bersalin. Sampai di ruang bersalin, janin diobservasi menggunakan alat yang entah apa namanya. Denyut jantung janin terdengar dan tercatat di alat tersebut. Kemudian ada angka sekian persen yang entah pula menunjukkan apa. Bila kontraksi sedang berlangsung, angka persen itu naik hingga pernah mencapai 60%. Bidan mengatakan bahwa kondisi janin bagus. Lalu saya menanyakan sudah bukaan berapa, dan bidan pun mulai memeriksa. Ternyata sudah bukaan 5. Alhamdulillah, Allahu Akbar! Afirmasi itu benar-benar terjadi. Saya kerap mengajak ngobrol janin agar ke rumah sakit di atas bukaan 4 saja, supaya tidak terlampau lama menunggu persalinan. Bidan menanyakan saya jadinya mau melahirkan dengan bantuan dokter kandungan yang mana. Dokter pertama belum cuti. Kalaupun cuti ternyata ada dokter pengganti. Akhirnya saya memutuskan dengan dokter pertama saja karena sudah lebih sering kontrol dengan beliau. Tak lama, yaitu pukul 11-an sudah bukaan 6 menuju 7. Bidan menelepon dokter kandungan dan beliau meminta agar ketuban dipecahkan =. Saya tidak tahu apa tujuannya. Bidan hanya berkata agar kepala janin cepat turun ke bawah. Padahal sewaktu anak pertama dulu, ketuban pecah berbarengan dengan keluarnya janin. Setelah ketuban dipecahin, enggak lama kemudian sudah bukaan 9. Lalu bukaan 10. Sayang dokter belum datang. Bidan mengatakan kepala bayi belum terlihat sehingga saya enggak boleh ngeden. Padahal rasa ingin ngeden sudah sangat tidak dapat dikontrol. Jadilah beberapa kali saya tetap mengejan. Antara percaya enggak percaya, apakah kepala beneran belum terlihat atau karena dokter kandungan belum datang, alasan dari saya tidak boleh mengejan dulu. Akhirnya dokter datang juga dan saya diposisikan untuk lahiran. Setelah mengejan dua kali, lahirlah bayi laki-laki. Alhamdulillah Allahuakbar. Ahmad Bintang Pradipta Setelah bayi lahir, plasenta pun dilahirkan. Ternyata saya mendapat jahitan lumayan banyak. Disuntik dulu agar sewaktu dijahit tidak sakit. Kemudian entah rahim atau daerah jalan lahir dibersihkan lagi menggunakan tangan dokter. Rasanya masyaallah. Setelah bayi ditimbang dan dicek APGAR, bayi dibawa ke saya untuk IMD. Dek bayi memang belum berhasil menemukan aerola, tapi setidaknya ia berusaha. Setelah itu, bayi dibawa ke kamar bayi untuk observasi selama 6-8 jam agar ibunya bisa beristirahat dulu. RS Hermina tidak memberikan susu formula selama bayi di kamar bayi, karena masih ada simpanan lemak tubuh. Saya dibawa ke kamar rawat inap beberapa saat setelahnya. Alhamdulillah bisa istirahat sebentar walaupun agak khawatir karena belum bertemu bayi. Malamnya, anak-anak datang ke RS bersama ibu saya. Mereka excited bertemu dengan adiknya di ruang bayi. Beberapa Hal Penting Jika Ingin VBAC 1. Jarak Persalinan Bukan rahasia kalau persalinan sc ke persalinan berikutnya disarankan setelah 2 tahun. Apalagi untuk yang mau VBAC. Diharapkan setelah 2 tahun, jahitan sc dalam kondisi bagus, tidak mudah robek sehingga tidak berisiko mengalami perdarahan rahim. 2. Mencari Nakes Proses pencarian nakes dan provider memang gampang β gampang susah. Enggak semua nakes mau ambil risiko VBAC. Ada teman yang bercerita bahwa dokter kandungan yang ia temui tidak suport VBAC. Entah karena kondisi tertentu pada ibu dan janin, atau karena hal lain. Cara mencari nakes dan provider nya bagaimana? Kamu bisa tanya ke teman-teman, saudara, atau tetangga yang sebelumnya pernah VBAC. 3. Baca-Baca Tentang VBAC Ini salah satu tips yang disampaikan oleh Dsog saya di Jogja. Saya disarankan untuk mencari informasi mengenai VBAC. Agar ibu berdaya, agar ibu tahu harus ngapain saja untuk mempermudah proses VBAC. Di awal kehamilan saya disarankan minum minimal 2 liter per hari, tidak boleh menahan pipis, dan tidak boleh berhubungan intim terlebih dahulu. Lalu di trimester ketiga, agar ibu mengalami kontraksi dan bukaan untuk persalinan normal, dokter akan menyarankan untuk sering jalan kaki, ngepel lantai posisi jongkok, dan menjelang HPL dapat melakukan hubungan suami istri. 4. Latihan Pernapasan Latihan pernapasan memang penting dalam proses persalinan. Waktu melahirkan anak ketiga kemarin, saya beruntung bertemu bidan yang enak dan informatif. Ia memandu pernapasan saya. Sebelumnya saya juga mengikuti senam hamil. Pingin sih ikut prenatal yoga tapi malah akhirnya enggak jadi daftar saking perut sudah begah dan kalau pagi saya malah ngantukan. Beneran kepakai banget teknik pernapasan untuk persalinan normal termasuk VBAC. 5. Kontrol Teratur Jangan remehkan kontrol ke dokter kandungan ya. Kalau pun selama ini ke bidan, menjelang HPL sebaiknya berkonsultasi juga ke dokter kandungan. Paling enggak bisa dicek melalui USG. Bagaimana kondisi janin, letak kepala janin, berat badan janin, posisi plasenta, dan jumlah ketuban. Kondisi-kondisi tersebut penting jika ingin melahirkan secara normal dan VBAC. Tidak boleh ada penyulit persalinan. 6. Jaga BB Janin Sebaiknya berat badan janin tidak terlalu besar. Mengapa? Alasannya simpel, agar mudah dilahirkan. Makanya menjelang HPL, BB janin dicek setiap minggu agar tidak kebablasan. 7. Pastikan Posisi Janin Bagus Posisi yang bagus maksudnya tidak terlilit tali pusat, tidak sungsang atau melintang. 8. Pastikan Kondisi Ibu Bagus Maksudnya panggul cukup untuk persalinan normal. Tidak ada riwayat hipertensi atau pre eklamsia, dan sebagainya. 9. Ajak Janin Mengobrol Sejak awal saya sudah berkomunikasi dengan janin agar sama-sama berjuang untuk VBAC. Agar ia membantu Bundanya untuk lahiran normal, cukup bulan dan sehat selamat. Bahkan untuk harinya saya sebutkan sehabis Kakak pentas, eh beneran di hari Kakak pentas deh. Hehe 10. Minta Dukungan Suami dan Keluarga Suport sistem memang sangat penting. Sejak mengetahui kalau hamil, saya sudah bilang ke suami dan keluarga kalau saya ingin lahiran normal. Tujuannya agar pemulihan lebih cepat. Maklum ada dua anak lain yang masih butuh perhatian Bundanya. Alhamdulillah sih suami dan keluarga suport banget. 11. Persiapkan Mental Bila Akhirnya Tetap Harus sc Bila akhirnya tetap harus sc, ibu sudah siap mental. Jangan sampai jadi stres sehingga ASI tidak keluar. Memang rasanya enggak enak kalau sudah kontraksi dan bukaan, tapi berakhir dengan sc. Saya tahu rasanya karena pernah mengalaminya. Ibaratnya mending dari awal sc sekalian jadi enggak perlu ngerasain sakitnya kontraksi. Hoho 12. Berdoa dan Pasrahkan Pada Allah Yang terakhir tapi paling penting tentu saja doa. Berdoa dengan spesifik. Lahir secara normal, sehat selamat ibu dan bayinya. Soal hasil pasrahkan pada Yang Kuasa. 12 tips di atas silakan dipraktikkan ya para ibu hamil yang ingin VBAC. Konsultasikan dengan dokter kandungan mengenai kemungkinan bisa lahiran normal. Bersama Ayahku Ada yang mau sharing juga kah? Atau menambahkan tipsnya? Lanjut di komentar ya= Visited 1,744 times, 2 visits today
Kebijakanrumah sakit tentang rencana VBAC. Milih dokter SPOG yang pro melahirkan normal aja susah, apalagi yang pro VBAC. Mungkin ada aturan di kode etik mereka, kalau lahiran VBAC itu untuk yang betul-betul sesuai standart aturan, seperti minimal harus jarak 3-5 tahun dari kelahiran sebelumnya. Kalau ada salah 1 poin aja ngga memenuhi
Untuk kriteria pasien yang diperbolehkan VBAC, apakah Indonesia menganut kriteria dari ACOG 2019 atau mungkin ada yang terbaru ataukah POGI memiliki kriteria sendiri? Vaginal Birth After C-section VBAC adalah persalinan normal setelah operasi sesarβbisa dilakukan persis setelah operasi sesar pada kehamilan sebelumnya ataupun diselingi dengan persalinan normal. Ada juga yang mengenal istilah TOLAC Trial of Labor After C-section, yaitu percobaan persalinan normal setelah adanya riwayat operasi sesar sebelumnya. Di Indonesia kita mengenal banyak kriteria untuk memasukkan Ibu ke dalam kandidat VBAC/ TOLAC. Rujukan yang digunakan diantaranya panduan dari RCOG atau ACOG. Untuk VBAC score sendiri untuk mengetahui kelayakan seorang ibu untuk VBAC, POGI mengenal beberapa score seperti Flamm & Geiger score atau Weinstein score. VBAC score dan kriteria VBAC disusun dengan tujuan melindungi ibu dan bayi dari komplikasi yang dapat terjadi selama proses persalinan. Jika hamil pertama SC lalu yang kedua VBAC dan ketiga SC, apakah yang keempat memungkinkan untuk VBAC kembali bila kondisi pasien masuk ke dalam kriteria VBAC di atas? Ada banyak faktor yang perlu dinilai dalam persiapan VBAC, diantaranya yang paling penting adalah tidak adanya kontraindikasi untuk persalinan normal. Contoh kontraindikasinya antara lain riwayat bekas sayatan rahim vertikal pada sesar sebelumnya, jarak persalinan terakhir, adanya plasenta previa, panggul sempit pada ibu dan lain sebagainya. Angka keberhasilan VBA2C vaginal birth after 2 c-section menurut RCOG adalah sekitar 71% dan terdapat peningkatan risiko terjadinya robekan rahim, kebutuhan transfusi darah akibat perdarahan, sampai dengan pengangkatan rahim histerektomi. Berapa persen kemungkinan kegagalan VBAC dan mengharuskan SC? Data menunjukkan hasil yang berbeda-beda untuk keberhasilan VBAC. Ada yang menunjukkan angka 43%, 57% atau 72-75%. Hal ini tentunya bergantung pada kondisi kehamilan ibu dan kondisi bayi dalam kandungan. Karena persalinan adalah kondisi yang sangat dinamis, sehingga pemantauan ketat harus dilakukan selama prosesnya. Hal ini mewajibkan ibu yang mau melakukan VBAC untuk berkonsultasi terlebih dahulu dan persalinan harus dilakukan di rumah sakit. Bila selama pemantauan VBAC ditemukan hal yang membahayakan, seperti tidak sejahteranya kondisi janin melalui perekaman jantung janin, tersendatnya pembukaan, adanya tanda rahim robek dan lainnya, maka tindakan sesar harus segera dilakukan. Editor dr. Nurul Larasati
. yoqz6ncaxp.pages.dev/366yoqz6ncaxp.pages.dev/257yoqz6ncaxp.pages.dev/260yoqz6ncaxp.pages.dev/253yoqz6ncaxp.pages.dev/349yoqz6ncaxp.pages.dev/399yoqz6ncaxp.pages.dev/112yoqz6ncaxp.pages.dev/172yoqz6ncaxp.pages.dev/322
rumah sakit yang pro vbac