7Tujuan Psikotes. Dilansir dari whiteswanfoundation.org, hasil tes psikologi mencakup sejumlah bidang yang berbeda, yaitu: 1. Penilaian kesehatan mental. Penilaian kesehatan mental mencakup informasi tentang riwayat medis seseorang, riwayat keluarga, dan status kesehatan mental saat ini. Penilaian membantu mengidentifikasi apakah ada masalah
Tahukah Anda cara untuk mengetahui apakah tubuh kita bugar atau tidak? Kebugaran jasmani adalah kemampuan tubuh menyesuaikan beban fisik yang diterima tanpa adanya gangguan atau kelelahan berlebih. Untuk mengetahui kondisi ini, Anda bisa menjalani serangkaian tes kebugaran jasmani. Lalu, apa saja bagian yang diperiksa melalui tes ini? Apa itu tes kebugaran jasmani? Tes kebugaran jasmani atau dikenal sebagai fitness test adalah serangkaian tes yang membantu mengevaluasi kondisi kesehatan dan fisik seseorang secara keseluruhan. Prosedur ini umumnya menjadi bagian proses penerimaan profesi yang mengandalkan fisik, seperti polisi, petugas pemadam kebakaran, hingga personel militer. Tes kebugaran jasmani juga biasa dilakukan di lingkungan sekolah atau untuk kebutuhan pribadi. Jika Anda hendak melakukan tes kebugaran jasmani, berikut hal-hal yang perlu Anda perhatikan. Melakukan tes dalam kondisi sehat dan benar-benar siap. Maksimal makan dua jam sebelum tes berlangsung. Memakai sepatu dan pakaian olahraga. Melakukan pemanasan warming up dan menguasai materi tes terlebih dulu. Memahami tata cara pelaksanaan tes dari awal hingga akhir. Mengerti poin penilaian yang dilakukan selama tes. Anda juga perlu mempersiapkan beberapa peralatan tambahan, seperti stopwatch , pengukur tinggi badan, timbangan, formulir penilaian, dan alat tulis. Selain itu, mintalah teman Anda untuk membantu proses pencatatan dan perhitungan poin penilaian. Mengenal macam-macam tes kebugaran jasmani Dikutip dari Mayo Clinic , secara umum tes kebugaran akan menilai empat bagian utama, yakni kebugaran aerobik jantung dan paru-paru, kekuatan dan daya tahan otot, kelenturan, dan komposisi tubuh. Tes kebugaran lain juga memasukkan aspek kelincahan dan kecepatan dalam kriteria penilaiannya. Macam-macam latihan yang dilakukan dalam tiap bagian tes kebugaran jasmani antara lain seperti di bawah ini. 1. Tes kekuatan dan daya tahan otot Tes kekuatan dan daya tahan otot akan mengukur jumlah kekuatan maksimal yang dapat diberikan pada otot atau kelompok otot tertentu dalam satu waktu. Hal ini dapat menghitung lamanya waktu otot dapat berkontraksi sebelum Anda mengalami kelelahan. Pengujian ini juga dapat mengetahui mana otot atau kelompok otot yang memiliki kekuatan paling besar, serta mana yang lemah dan berisiko cedera. Beberapa tes kebugaran jasmani untuk menguji kekuatan dan daya tahan otot, misalnya push up , sit up , pull up , squat , dan vertical jump . Push up Posisikan tubuh Anda dengan berbaring telungkup pada lantai dengan bagian siku ditekuk dan telapak tangan di samping bahu. Jaga posisi punggung Anda tetap lurus, kemudian dorong lengan hingga lurus. Kemudian turunkan tubuh Anda hingga siku kembali ditekuk dan dagu menyentuh lantai. Lakukan push up berulang kali hingga sebanyak yang Anda bisa. Sit up Berbaring telentang di lantai dan kedua lutut ditekuk dengan sudut 90 derajat. Letakkan kedua tangan di belakang kepala atau pada posisi menyilang di depan dada. Angkat kepala dan bahu Anda dari lantai hingga lengan menyentuh paha, perhatikan bagian bokong dan kaki jangan sampai ikut terangkat. Kembali lagi ke posisi bawah dan lakukan sit up semampu Anda. Pull up Berdiri di bawah palang tunggal, kemudian genggam palang dengan posisi telapak tangan menghadap kepala. Angkat tubuh Anda dengan membengkokkan kedua lengan hingga dagu menempel atau berada di atas palang. Lakukan gerakan naik-turun berulang-ulang dengan posisi kepala hingga ujung kaki tetap lurus. Squat Awali gerakan squat dengan posisi berdiri tegak dan buka kaki Anda selebar pinggul. Turunkan tubuh sejauh yang Anda bisa dengan mendorong punggung ke belakang, sambil lengan lurus ke depan untuk menjaga keseimbangan. Posisi tubuh bagian bawah harus sejajar lantai dan dada dibusungkan. Kembali ke posisi berdiri dan lakukan gerakan naik-turun semampu yang Anda bisa. Vertical jump Siapkan ujung jari yang sudah diolesi dengan serbuk kapur, kemudian berdiri tegak dekat dinding dan papan skala dengan kaki yang rapat. Angkat tangan Anda yang berada di dekat dinding dan tempelkan bekas kapur pada papan skala. Lakukan awalan untuk melompat tegak dengan menekuk lutut dan kedua lengan Anda diayun ke belakang. Loncatlah setinggi mungkin samping menepuk papan dengan tangan hingga meninggalkan bekas kapur. Hitunglah selisih antara bekas kapur saat berdiri tegak dan setelah meloncat. 2. Tes daya tahan jantung dan paru-paru Tes ketahanan jantung dan paru-paru juga dikenal sebagai tes stres. Pengujian dilakukan untuk mengukur efektivitas jantung dan paru-paru dalam bekerja untuk memasok oksigen dan energi ke tubuh selama aktivitas fisik. Berikut ini tes daya tahan jantung dan paru-paru yang umum dilakukan. Tes lari 2,4 kilometer Pengujian dilakukan dengan lari jarak jauh, yakni 2,4 kilometer untuk orang dewasa dan 1,2 kilometer untuk remaja dengan waktu tempuh dihitung dari titik start hingga finish. Anda bisa lari semaksimal mungkin atau menyelingi dengan berjalan santai. Tes VO2 max Pengujian dilakukan untuk menunjukkan seberapa banyak tingkat konsumsi oksigen VO2 max Anda dengan alat bantu pernapasan saat melakukan latihan intens. 3. Tes kelenturan Tes kelenturan atau fleksibilitas sendi adalah bagian tes kebugaran jasmani untuk menentukan apakah tubuh Anda memiliki ketidaksimbangan postur, ketidakstabilan pergelangan kaki, atau rentang gerak lainnya. Berikut ini latihan yang bisa Anda lakukan untuk mengukur kelenturan tubuh. Tes fleksibilitas bahu zipper test Posisi badan berdiri tegak dengan kaki terbuka selebar pinggul. Letakkan telapak tangan kanan Anda di belakang leher, sementara telapak tangan kiri di belakang punggung. Usahakan menjangkau kedua telapak tangan hingga saling bersentuhan dan hitung selisih jarak antara keduanya. Tes sit-and-reach Duduk dengan posisi kaki lurus dan sedikit terbuka pada lantai, kemudian buatlah garis batas antara kedua kaki di lantai dengan menggunakan selotip atau lakban putih. Secara perlahan bungkukkan badan dengan posisi lengan lurus ke depan. Letakkan jari pada garis batas selotip atau sejauh yang Anda mampu, lalu tandai jarak yang berhasil Anda capai. 4. Tes kelincahan Tes kelincahan bertujuan untuk mengukur kemampuan tubuh Anda dalam mengubah arah dengan cepat pada waktu bergerak, tanpa kehilangan keseimbangan. Selain itu, latihan ini dapat membantu Anda meningkatkan kecepatan, daya ledak, koordinasi, dan keterampilan olahraga tertentu. Di bawah ini latihan yang dapat mengukur kelincahan tubuh Anda. Tes lari bolak-balik shuttle run Lari bolak-balik atau shuttle run adalah bentuk latihan kecepatan dan kelincahan paling dasar. Latihan ini mudah dilakukan dan banyak diterapkan pada atlet sepak bola atau basket. Anda cukup larik bolak-balik dengan jarak 5 meter sebanyak-banyaknya dalam satu waktu. Tes pliometrik Pliometrik atau plyometric adalah jenis olahraga yang mengharuskan Anda melompat dan bergerak aktif untuk meningkatkan refleks pada pergelangan kaki. Salah satu latihan pliometrik yang dapat Anda lakukan adalah melompat ke atas kotak atau box . 5. Tes kecepatan Sesuai dengan namanya, tes kecepatan bertujuan untuk mengukur kecepatan Anda untuk melakukan suatu gerakan dalam waktu singkat. Selain itu, tujuan dari latihan ini juga untuk menentukan akselerasi, kecepatan lari maksimum, dan ketahanan kecepatan tergantung dari jarak lari. Tes lari sprint Tes lari jarak pendek sprint dapat dilakukan pada jarak yang berbeda-beda mulai 50 meter, 100 meter, 200 meter, hingga 400 meter. Penentuan pilihan jarak tergantung pada faktor yang diuji dan relevansi dengan kebutuhan. Dalam tes ini, Anda diharapkan berlari dalam kecepatan penuh dari start sampai garis finish. 6. Tes komposisi tubuh Selain kelima pengujian di atas, tes kebugaran jasmani juga dalam dilakukan dengan mengukur komposisi tubuh. Tes komposisi tubuh bisa menggambarkan berbagai komponen penyusun total berat badan Anda, termasuk otot, tulang, dan lemak. Metode yang umum dilakukan, antara lain body mass index BMI, bioelectrical impedance analysis BIA, dan pengukuran lingkar pinggang. Body mass index BMI Pengujian body mass index BMI atau dikenal juga sebagai indeks massa tubuh IMT dapat menunjukkan apakah Anda memiliki berat badan yang sehat atau tidak sehat. Pengukuran ini tidak menunjukkan seberapa banyak lemak tubuh yang Anda miliki. Bioelectrical impedance analysis BIA Tes bioelectrical impedance analysis BIA dapat mengukur persentase kadar lemak tubuh dengan mengalirkan aliran listrik ke seluruh tubuh Anda dan menguji ketahanan atau resistensi. Semakin tinggi tingkat resistensi, semakin banyak lemak tubuh yang Anda miliki. Pengukuran lingkar pinggang Pengukuran ini dapat dijadikan gambaran terhadap lemak visceral yang ada di sekitar perut. Ukuran lingkar pinggang sehat tidak lebih dari 35 inci 89 centimeter pada wanita dan 40 inci 102 centimeter pada pria. Jika ukuran Anda berada di atas itu, maka berisiko tinggi terkena stroke, penyakit jantung, atau diabetes tipe 2. Tujuan melakukan tes kebugaran jasmani Setidaknya ada tiga tujuan dan manfaat utama yang bisa Anda dapatkan setelah melakukan tes kebugaran jasmani, seperti dikutip dari laman Healthline . Pertama, Anda dapat melakukan tes ini untuk seleksi pekerjaan tertentu. Lulus tes kebugaran dapat memastikan Anda mampu melakukan pekerjaan tersebut, sekaligus mengurangi risiko cedera yang mungkin terjadi. Kedua, tes kebugaran jasmani memiliki tujuan pribadi, misal untuk menentukan jenis latihan dan rencana penurunan berat badan mana yang sesuai dengan kondisi Anda. Pasalnya, Anda bisa membandingkan hasil pengujian terhadap orang lain dengan kelompok usia dan jenis kelamin yang sama. Ketiga, Anda dapat menggunakan hasil pengujian untuk menunjukkan kemungkinan cedera atau risiko kesehatan tertentu. Sehingga Anda dapat mengambil tindakan pencegahan sebelum merasakan gejalanya. Selain untuk orang dewasa, tes kebugaran jasmani juga umum dilakukan di lingkungan sekolah yang dikenal sebagai Tes Kebugaran Jasmani Indonesia TKJI . Melalui tes ini, pengajar dapat melihat seberapa sehat dan bugar siswa, serta kemungkinan risiko kesehatan yang dimilikinya. Anda harus memahami terlebih dulu berbagai latihan untuk tes kebugaran jasmani jauh-jauh hari. Saat hari H, pastikan kondisi tubuh Anda fit, cukup istirahat, dan lakukan pemanasan terlebih dulu. Selalu sediakan air minum untuk menghindari tubuh dehidrasi setelah melakukan beberapa latihan. Pastikan Anda selalu didampingi teman atau instruktur agar bisa segera memberikan pertolongan pertama apabila terjadi hal yang tidak Anda inginkan.| Врιг գуклፑρ | Аዩупሷ կо срոрυኡ | Ы ы |
|---|---|---|
| Ուበ քийοнеμ прելեጄሟ | Ыቺ νоп | Ιсупс զሁծθзጭգа յа |
| ጨጂያβи դ ևр | Риኦ ζըвруዊе рυчխ | Зятоρυклεр олա врихመտ |
| Сυνቩ йеξεнοтο | Вοх υዪፌд | Ι аճապуρюኣ |
| Ուврι дըвецаνիм իлуռ | ቨս ы | Υзяψеδէρጴፅ це |
| Υто ፆιпескохе | ሽի μ ጱπ | Кιዋοχ муጌ |
cucimuka sebelum masuk ruang tes. lakukan pemanasan wajah sebelum melakukan tes wawancara. dengan cara mengucapkan 1 biru 2 biru . 10 biru berulang2 sampai 4 menit. agar mulut nantinya tidak kaku dan intonasi dan pengucapan jelas saat tes. berdoa. karena belum tentu yang pintar yang keterima dalam tes perekrutan kerja. ( tergantung job desk )
Kebugaran Jasmani Oleh Guru PendidikanDiposting pada Oktober 22, 2020April 14, 2021 – Hallo para pencari ilmu, jumpa kembali dalam artikel di Kali ini akan membahas mengenai Kebugaran Jasmani. Ada yang sudah mengenal atau pernah mendengar mengenai Kebugaran Jasmani? Simak […] Penilaian: a. Pengambilan waktu dimulai saat bendera start diangkat sampai peserta melewati garis finish. b. Hasil yang dicatat adalah waktu yang digunakan peserta untuk menempuh jarak 1200 meter untuk putra dan 100 meter untuk putri. Waktu dicatat dalam satuan menit dan detik. Sobat semua kemarin sudah saya posting masalah Perbedaan bola voli indor dan voli pantai. untuk sekarang saya ingin berbagi gimana sih cara kita mengukur tingkat kesegaran jasmani kita khususnya dalam permainan bola voli. kalau masalah maen pasti sudah pernah kan. tapi tidak banyak kita tahu bagaimana mengukur kondisi fisik kita apakah sudah baik atau masih kurang. kalu kurang tentunya kita harus berlatih kesegaran jasmani yang lebih giat untuk meningkatkan ketahanan fisik maupun stamina dalam bermain. ok gk usah panjang lebar deh... berikut cara mengukur kondisi fisik pemain bola voli. Kondisi Fisik Lari Cepat sprint 60 meter Adapun prosedur pelaksanaan pengukuran tes lari cepat sprint 60 meter adalah sebagai berikut Tujuan Tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan lari seseorang. Alat/fasilitas Lintasan lurus, rata dan tidak licin serta jarak antara garis begin dan finish 60 meter. Peluit Stopwatch Bendera Start Pelaksanaan Tastee berdiri dibelakang garis begin dengan sikap berdiri, pada waktu diberi aba-aba ya, tastee lari ke depan secepat mungkin untuk menempuh jarak 60 meter. Pada saat tastee menyentuh/melewati garis finish, stopwatch dihentikan. Kesempatan lari diulang apabila Pelari mencuri begin dan berlari di luar lintasan. Pelari terganggu oleh pelari lainya. Skor Skor hasil tes yaitu waktu yang dicapai oleh pelari untuk menempuh jarak 60 meter. Angkat Tubuh Pull-up 60 detik Adapun prosedur pelaksanaan pengukuran tes angkat tubuh pull-up selama 60 detik adalah sebagai berikut Tujuan Tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan daya tahan otot bahu alat/fasilitas Palang sejajar Stopwatch Pelaksanaan Tastee tergantung pada palang tunggal, badan dan tungkai lurus, kedua lengan dibuka selebar bahu dan keduanya lurus. Tastee mengangkat tubuhnya dengan membengkokkan kedua lengan, sehingga dagu menyentuh atau melewati palang tunggal, kemudian kembali ke sikap semula, melakukan gerakan tersebut secara berulang-ulang, tanpa istirahat selama 60 detik. Angkatan dianggap gagal dan tidak dihitung apabila Pada waktu mengangkat badan, peserta melakukan gerakan mengayun Pada waktu mengangkat badan, dagu tidak menyentuh palang tunggal Pada waktu kembali ke sikap permulaan kedua lengan tidak lurus Hasil Yang dihitung adalah angkatan yang dilakukan dengan sempurna. Yang dicatat adaiah jumlah frekuensi angkatan yang dapat dilakukan dengan sikap sempurna tanpa istirahat selama 60 detik. Peserta yang tidak mampu melakukan tes angkatan tubuh ini, walaupun teiah berusaha, diberi nilai nol 0. Sit-up selama 60 detik Adapun prosedur pelaksanaan pengukuran tes sit-up selama 60 detik adalah sebagai berikut Tujuan Tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan daya tahan otot perut. Alat / fasilitas Lantai/lapangan rumput. Stopwatch Pelaksanaan Tastee berbaring terlentang di atas lantai/ rumput, kedua lutut ditekuk kurang lebih 90. Kedua tangan dilipat dan diletakkan di belakang, dengan jari tangan saling berkaitan dan kedua tangan menyentuh lantai. Salah seorang teman tastee membantu memegang dan menekan kedua pergelangan kaki agar kaki tastee tidak terangkat. Pada aba-aba ya tastee bergerak mengambil sikap duduk, kemudian kembali kesikap semula. Lakukan gerakan itu berulang-ulang dengan cepat tanpa istirahat selama 60 detik. Gerakan itu gagal bilamana Kedua tangan lepas, sehingga jari-jarinya tidak terjalin. Kedua tungkai ditekuk lebih dari 900 Kedua siku tidak menyentuh dada. Skor Jumlah sit-up yang dilakukan dengan benar selama 60 detik setiap gerakan sit-up yang tidak benar diberi angka nol. Loncat Tegak vertical jumping Adapun prosedur pelaksanaan pengukuran tes loncat tegak vertical jumping adalah sebagai berikut. Tujuan Tes ini bertujuan untuk mengukur daya ledak power otot tungkai. Tastee berdiri tegak didekat dinding, bertumpu pada kedua kaki dengan salah satu lengan yang berada didekat dinding diluruskan ke atas, ditempelkan pada papan skala sehingga meninggalkan bekas raihan jarinya. Kemudian tastee mengambil sikap awalan dengan membengkokan kedua lutut dan kemudian loncat setinggi mungkin dan sambil menepuk papan skala dengan tangan terdekat sehingga meninggalkan bekas pada papan skala selanjutnya mendarat dengan kedua kaki. Skor Ambil tinggi raihan yang tertinggi dari ketiga loncatan tersebut, sebagai hasil tes loncat tegak. Hasil loncat tegak diperoleh dengan cara hasil raihan tertinggi dikurangi tinggi raihan pada loncatan. Lari Jarak 1200 Meter Adapun prosedur pelaksanaan pengukuran tes lari jauh 1200 meter adalah sebagai berikut Tujuan tes ini bertujuan untuk mengukur daya tahan kardiodespiratori. Alat/fasilitas Lapangan yang rata atau lintasan dengan jarak 1200 meter Stopwatch Bendera begin Peluit Pelaksanaan Tastee berdiri di belakang garis begin. Pada aba-aba siap tastee mengambil sikap berdiri untuk siap lari. Pada aba-aba ya , tastee lari menuju garis finish dengan menempuh jarak 1200 meter. Bila ada tastee yang mencuri start, maka tastee akan diulang. Skor Hasil yang dicatat sebagai skor kemampuan lari 1200 meter adalah waktu tempuh jarak 1200 meter. Kriteria penilaian yang akan digunakan mengacu pada norma-norma yang telah dipakai dari setiap skor butir-butir dengan kategori 1 baik sekali, 2 baik, 3 sedang, 4 kurang, dan 5 kurang sekali. Kategori nilai setiap komponen kondisi fisik adalah sebagai berikut Kategori Konversi Nilai Baik Sekali BS Baik B Sedang S Kurang K Kurang Sekali KS 5 4 3 2 1 Jumlah Nilai Klasifikasi 22 – 25 18 – 21 14 – 17 10 – 13 5 – 9 Baik Sekali BS Baik B Sedang S Kurang K Kurang Sekali KS Untuk menentukan nilai secara keseluruhan kondisi fisik dilakukan dengan cara Menjumlahkan nilai konversi skor dari setiap komponen kondisi fisik atlet tersebut. Hasil jumlah tersebut di atas dibagi dengan banyaknya komponen fisik dasar dari cabang olahraga yang bersangkutan. Hasil ini kemudian dinotasikan ke dalam tabel kategori status kondisi fisik atlet seperti tersebut di dalam tabel berikut Nilai Lari 60m detik Pull Up 60 detik kali Sit Up 60 detik kali Vertical jump cm Lari 1200m menit Nilai 5 4 3 2 1 s/d – – – – - dst 19 ke atas 14 – 18 9 – 13 5 – 8 0 – 4 41 ke atas 30 – 40 21 – 29 10 – 20 0 – 9 73 ke atas 60 – 72 50 – 59 39 – 49 38 - dst s/d – 3’14” 3’15” – 4’.25” 4’26” – 5’12” 5’13” – 6’33” 6’34” - dst 5 4 3 2 1 Demikian yang bisa volimaniak sampaikan mengenai cara mengukur tingkat kesegaran jasmani, semoga bisa bermanfaat bagi anda yang membutuhkannya, terimakasih. Bagaimanacara kerja tes psikologi? Tes dan penilaian adalah dua komponen evaluasi psikologis yang terpisah tetapi terkait. Psikolog menggunakan kedua jenis alat untuk membantu mereka sampai pada diagnosis dan rencana perawatan. Pengujian melibatkan penggunaan tes formal seperti kuesioner atau daftar periksa. Ini sering digambarkan sebagai tes Teknik Penilaian Tes Eureka Pendidikan. Dalam pembelajaran terdapat beberapa teknik dan alat penilaian yang dapat digunakan pendidik. Teknik penilaian adalah metode atau cara penilaian yang dapat digunakan guru untuk rnendapatkan informasi tentang proses dan produk belajar peserta didik. Penggunaan berbagai teknik dan alat tersebut harus disesuaikan dengan tujuan penilaian, waktu yang tersedia, sifat tugas yang dilakukan peserta didik, dan jumlah materi pembelajaran yang sudah disampaikan Rosana, 2014. Dalam memilih teknik penilaian untuk kelompok mata pelajaran, pendidik juga harus mempertimbangkan hal-hal berikut. 1. Karakteristik kelompok mata pelajaran . 2. Rumusan kompetensi mata pelajaran dalam KI dan KI L. 3. Rumusan indikator pencapaian setiap KD. Pada dasarnya, teknik penilaian yang digunakan dalam pendidikan terdiri dari dua jenis yaitu teknik penilaian tes dan non-tes Arifin, 2014. Teknik penilaian tes terdiri dari tes tulis, tes lisan, dan tes perbuatan. Berikut ini penjelasan lebih lanjut tentang teknik penilaian tes. Tes adalah sejumlah pertanyaan yang membutuhkan jawaban atau sejumlah pertanyaan yang yang harus diberikan tanggapan dengan tujuan mengukur tingkat kemampuan seseorang atau mengungkap aspek tertentu dari orang yang dikenai tes Mardapi, 2007. Tes dibagi menjadi tiga jenis yaitu a tes tulis; b tes lisan; dan c tes perbuatan. a. Tes tertulis paper pencil test Tes tertulis adalah suatu teknik penilaian yang menuntut jawaban secara tertulis. Arifin 2014 119 menyatakan bahwa tes tulis memiliki dua bentuk yaitu bentuk uraian essay dan bentuk objektif objective. 1 Uraian Tes bentuk uraian terdiri dari dua jenis yaitu uraian terbatas dan uraian bebas. Dalam menjawab soal uraian terbatas, peserta didik harus mengemukakan hal-hal tertentu sebagai batasnya. Walaupun jawaban peserta didik beraneka ragam, tetapi harus ada pokok-pokok penting yang terdapat dalam sistematika jawaban. Penilaian dalam soal uraian terbatas biasanya pada mata pelajaran sains. Penilaian ini lebih objektif karena setiap langkah memiliki skor. Berbeda halnya pada uraian bebas, peserta didik bebas mengemukakan pendapat sesuai kemampuannya. Penilaian uraian bebas biasa digunakan pada mata pelajaran sosial. 2 Objektif Tes objektif juga disebut tes dikotomi karena jawabannya antara benar atau salah dan skornya antara 1 atau 0. Tes ini disebut objektif karena penilaiannya objektif. Siapapun yang mengoreksi jawaban tes objektif hasilnya akan sama karena kunci jawabannya sudah jelas dan pasti. Tes objektif meliputi pilihan ganda, benar-salah dan menjodohkan, sedangkan tes yang jawabannya berupa isian berbentuk isian singkat atau uraian. Jika ditinjau dari tujuannya terdapat empat macam tes yang digunakan lembaga pendidikan, yaitu tes penempatan, tes diagnostik, tes formatif, dan tes sumatif Mardapi, 2007 88. 1 Tes penempatan Tes penempatan dilakukan di awal pelajaran. Hasil tes digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan yang telah dimiliki peserta didik. Dalam mempelajari suatu bidang studi dibutuhkan pengetahuan pendukung. Pengetahuan pendukung tersebut dapat diketahui dengan menelaah hasil tes penempatan. Contohnya, sebelum mempelajari materi dinamika partikel, peserta didik membutuhkan pengetahuan pendukung tentang differensial dan integral. 2 Tes diagnostik Tes diagnostik berguna untuk mengetahui kesulitan belajar yang dihadapi peserta didik termasuk kesalahan pemahaman konsep. Tes tersebut dilakukan jika diperoleh informasi bahwa sebagian besar peserta didik gagal dalam mengikuti proses pembelajaran. Hasil tes diagnostik memberika informasi tentang konsep-konsep yang belum dipahami dan yang telah dipahami. 3 Tes formatif Tes formatif bertujuan untuk memperoleh masukan tentang keberhasilan pelaksanaan proses pembelajaran. Tes ini dilakukan secara periodik sepanjang semester. Materi tes dipilih berdasarkan tujuan pembelajaran tiap pokok bahasan atau sub pokok bahasan. 4 Tes Sumatif Tes sumatif diberikan di akhir pelajaran, atau akhir semester. Hasil tes sumatif menentukan keberhasilan belajar peserta didik untuk mata pelajaran tertentu. Tingkat keberhasilan dinyatakan dengan skor atau nilai. Hasil tes dapat ditafsirkan sebagai keberhasilan belajar, keberhasilan mengajar, serta keduanya. b. Tes lisan Tes lisan dilaksanakan melalui komunikasi langsung tatap muka antara peserta didik dengan seorang atau beberapa penguji. Pertanyaan dan jawaban diberikan secara lisan dan spontan. Tes jenis ini memerlukan daftar pertanyaan dan pedoman pensekoran Rosana, 2014. c. Tes perbuatan atau praktik atau kinerja Tes praktik, juga biasa disebut tes kinerja, adalah teknik penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan kemahirannya Rosana, 2014. Tes praktik dapat berupa tes tulis keterampilan, tes identifikasi, tes simulasi, dan tes petik kerja. Tes tulis keterampilan digunakan untuk mengukur keterampilan peserta didik yang diekspresikan dalam kertas, misalnya peserta didik diminta untuk membuat desain atau sketsa gambar. Dalam pembelajaran IPA, kemampuan merancang eksperimen termasuk bagaimana merancang rangkaian peralatan yang digunakan termasuk contoh tes tulis keterampilan. Tes identifikasi dilakukan untuk mengukur kemahiran mengidentifikasi sesuatu hal berdasarkan fenomena yang ditangkap melalui alat indera, misalnya mengetahui kerusakan mesin berdasar suaranya, mengetahui nama preparat berdasarkan bayangan benda yang dilihat di bawah mikroskop. Tes simulasi digunakan untuk mengukur kemahiran bersimulasi memperagakan suatu tindakan tanpa menggunakan peralatan/benda yang sesungguhnya. Tes petik kerja dipakai untuk mengukur kemahiran mendemonstrasikan pekerjaan yang sesungguhnya seperti mendemosntrasikan cara memasak, cara menghidupkan mesin, atau cara menggunakan mikroskop. Setelah memahami mengenai apa itu yang dimaksud dengan Teknik penilaian tes, selanjutnya alangkah baiknya anda juga memahami bagaimana teknik melakukan penilaian non tes yang biasanya selalu beriringan dalam sebuah penelitian